Lompat ke konten

ANEKA RAGAM RANGKAIAN PERNIKAHAN ADAT JAWA

72786485_755390724923812_6058461718533340484_n

Biaya pernikahan adat jawa memang cukup mahal, namun bukan berarti tidak ada peminat pernikahan bertemakan adat jawa, malah sebaliknya meskipun biaya yang dikeluarkan tidak sedikit. Beragam suku di Indonesia melahirkan beragam adat di dalamnya. Begitu pula dengan adat pernikahan, Meskipun banyak yang menilai bahwa pernikahan menggunakan adat merupakan suatu hal yang rumit.

Namun, kini masih banyak pasangan yang memilih untuk tetap melaksanakan upacara adat dalam pernikahannya. Adat ini tentu disesuaikan dengan kesepakatan masing-masing, khususnya bagi pasangan yang berasal dari suku yang berbeda. Masing-masing adat memiliki rangkaian upacara adat pernikahan yang berbeda. Salah satu adat pernikahan yang marak digunakan, khususnya di pulau Jawa ini, ialah adat Jawa. Meski sekarang masyarakat lebih banyak hidup di kota, dengan pesatnya perkembangan modern mereka tidak perlu risau memilih paket pernikahan adat jawa karena paket penikahan di Jakarta sekarang sudah dapat di akses dengan mudah.

Meskipun begitu, Anda harus mengetahui terlebih dahulu apa saja rangkaian prosesi upacara adat pernikahan Jawa. Berikut ini ialah beberapa rangkaian prosesi upacara adat pernikahan suku Jawa yang umumnya dilaksanakan, yaitu:

  1. Pemasangan Tarub
    Dimulai dari pemasangan tarub yang merupakan kegiatan memasang elemen dekorasi yang berupa bleketepe (anyaman daun kelapa), pisang tuwuhan, dan berbagai tumbuhan. Perlu Anda ketahui bahwa elemen dekorasi tersebut tidak semata berfungsi sebagai hiasan saja. Masing-masing elemen dekorasi ini memiliki doa dan arti masing-masing, lho. Secara umum, proses tarub merupakan simbol doa keselamatan lahir batin untuk pasangan pengantin yang akan menjalani prosesi pernikahan.
  2. Nyantri
    Proses selanjutnya ialah nyantri. Dua hari menjelang pernikahan, calon pengantin pria akan tinggal alias dititipkan di kediaman keluarga sang calon pengantin wanita. Prosesi ini menyiratkan pesan agar calon pengantin pria dekat dengan keluarga calon pengantin wanita. Tidak ada biaya besar yang harus dikeluarkan dalam acara ini. Hanya saja perlu ada kesepakatan dari kedua belah pihak.
  3. Siraman
    Prosesi siraman biasanya jadi momen yang mengharukan bagi calon pengantin dan kedua orangtuanya. Mandi siraman dilakukan sehari sebelum hari pernikahan. Prosesi ini menyimbolkan niat sang calon pengantin yang ingin membersihkan diri dan suci lahir batin. Prosesi ini dilakukan di rumah masing-masing kedua calon mempelai dan didampingi oleh orang tua serta sesepuh yang dianggap berhasil dalam pernikahan. Prosesi siraman diakhiri dengan pemecahan kendi dari tanah liat oleh sang pemaes (juru rias). Prosesi ini tidak bisa disiapkan oleh kedua keluarga saja dikarenakan masing-masing keluarga sudah seharusnya menjadi tamu juga bagian dalam proses acara, bukan menjadi penyelenggara atau panitia.
  4. Paes atau Ngerik
    Ngerik adalah proses menghilangkan rambut-rambut halus di sekitar dahi, agar wajah bercahaya. Prosesi ini mengandung makna buang sial atau hal-hal buruk yang pernah menimpa calon pengantin. Prosesi ngerik pun ada tahapannya sendiri, lho. Mulai dari mengeringkan rambut hingga memasang konde. Banyak yang merasa takut dan enggan untuk melakukan prosesi ini. Namun ini merupakan salah satu proses yang sebaiknya dilakukan oleh calon pengantin.
  5. Dodol Dawet
    Dodol dawet atau masyarakat awam menyebutnya sebagai jualan dawet. Prosesi ini merupakan salah satu prosesi yang khas dalam adat pernikahan jawa. Uniknya, dodol dawet harus dibayar menggunakan kreweng alias pecahan genting. Pelaku prosesi ini adalah ibu calon pengantin sebagai penjual, didampingi suaminya yang menggunakan payung pelindung sebagai ‘kasir’. Prosesi ini merupakan simbol harapan agar pernikahan yang akan digelar keesokan hari, dikunjungi banyak tamu, seperti dawetnya yang laris terjual.
  6. Midodareni
    Proses midodareni berasal dari kata widodari alias bidadari.Prosesi ini dilaksanakan pada malam sebelum hari pernikahan di mana sang calon pengantin wanita menunggu bidadari turun ke bumi, untuk memperoleh berkah kecantikan agar esoknya ia cantik berseri-seri ibarat menjelma bidadari dari khayangan.Sepanjang malam hingga tengah malam, calon pengantin wanita akan berdandan tipis dan berdiam di kamar pengantin, ditemani para sesepuh dan kerabat putri, sembari diberikan wejangan untuk kehidupan rumah tangganya kelak.
  7. Panggih atau Temu Penganten
    Menjadi prosesi puncak di mana kedua calon pengantin dipertemukan setelah resmi menikah.Upacara panggih terdiri dari berbagai rangkaian ritual, yaitu sanggan alias tebusan, keluarnya mempelai wanita dari kamar pengantin yang didahului kembar mayang, lempar sirih, wijikan ,dan indhak endhog. Setelah berhadap-hadapan, kedua pengantin berjalan bergandengan kelingking menuju pelaminan. Saat duduk di pelaminan, ritual dilanjutkan dengan prosesi tampa kaya, dhahar klimah, penjemputan orangtua mempelai pria atau besan, dan terakhir sungkeman.

Adat Jawa di era sekarang ini cukup banyak diminati karena salah satu hal yang langka, sebab masyarakat sekarang lebih mengikuti pesatnya perkembangan modern. Meski harga nya yang cukup mahal tetapi anda akan puas dan menikmati setiap rangkaian adat jawa yang beragam dan berkualitas. Terlebih untuk saat ini paket pernikahan murah di Jakarta sudah mudah untuk anda akses. Berkah Group sebagai pelopor catering di Surabaya kini tidak hanya menangani area Jawa Timur saja, karena sudah merambah ke Ibukota Jakarta dengan menangani jasa catering di Jakarta, catering di Bogor dan juga melayani catering harian di Jakarta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *